Makronesia.id, Jakarta – Adopsi aset kripto di Indonesia terus menunjukkan tren positif, berkat upaya edukasi yang dilakukan oleh pelaku industri, termasuk Tokocrypto.
Menurut Wan Iqbal, CMO Tokocrypto, semakin banyaknya investor kripto mencerminkan kesadaran digital masyarakat yang terus berkembang.
“Kami di Tokocrypto berkomitmen untuk mengedukasi masyarakat tentang aset kripto dan teknologi blockchain. Meningkatnya jumlah investor menunjukkan bahwa masyarakat mulai melihat peluang di pasar yang dinamis ini. Kami optimis bahwa dengan regulasi yang tepat, ekosistem kripto di Indonesia akan semakin maju,” jelas Iqbal.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara regulator dan pelaku industri untuk mendorong inovasi serta menjaga pertumbuhan industri kripto. Edukasi yang berkelanjutan tentang risiko dan peluang juga menjadi kunci dalam membangun kepercayaan investor.
Iqbal menambahkan bahwa Bappebti telah mengambil langkah-langkah positif untuk menciptakan ekosistem yang sehat bagi pertumbuhan aset kripto.
Melalui Peraturan Bappebti (Perba) Nomor 8 Tahun 2024, regulator memberikan tenggat waktu hingga 16 Oktober bagi entitas yang ingin memenuhi syarat sebagai Pedagang Fisik Aset Kripto (PFAK).
“Langkah ini menunjukkan komitmen Bappebti dalam memastikan setiap entitas kripto beroperasi secara transparan dan sesuai regulasi. Dengan aturan ini, kami dapat memberikan perlindungan maksimal kepada investor sekaligus mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan,” tambahnya.
Iqbal percaya bahwa regulasi yang jelas dan kepatuhan terhadap aturan akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap industri kripto.
“Kami mendukung inovasi di industri ini, tetapi kepatuhan adalah pondasi dari pertumbuhan yang sehat. Dengan regulasi yang tepat, kami yakin ekosistem kripto di Indonesia akan semakin kuat dan menarik lebih banyak investor lokal,” tutup Iqbal. (EHS-01)