Makronesia.id, Jakarta – Nilai tukar Rupiah terus mengalami tekanan, dengan perdagangan Selasa (25/3) tercatat mencapai level Rp16.600 per dolar AS. Situasi yang mengingatkan pada krisis 1998 ini menimbulkan kekhawatiran karena dampaknya yang luas, mulai dari inflasi, ketidakpastian pasar, hingga kenaikan harga barang dan jasa.
Dalam kondisi ekonomi yang tidak stabil seperti ini, Chief Marketing Officer Tokocrypto, Wan Iqbal, mengimbau masyarakat untuk tetap berinvestasi secara bijak. Menurutnya, investasi merupakan langkah strategis untuk melindungi nilai aset dan mencari potensi keuntungan, asalkan didukung dengan riset mendalam dan pemilihan instrumen yang sesuai dengan profil risiko.
Salah satu instrumen yang disarankan adalah aset kripto. Iqbal menjelaskan bahwa stablecoin seperti USDT (Tether), yang nilainya dipatok terhadap dolar AS, menawarkan stabilitas lebih tinggi dibandingkan aset kripto lain yang lebih volatil. Dengan investasi di USDT, investor dapat menjaga daya beli aset mereka dari tekanan inflasi, terutama di tengah depresiasi rupiah.
Bagi mereka yang mengincar keuntungan lebih tinggi, Bitcoin juga menjadi pilihan menarik karena sifatnya yang memiliki suplai terbatas dan potensi apresiasi jangka panjang. Sebagai contoh, harga Bitcoin yang masih berada di kisaran $10.000 pada tahun 2020 melonjak ke lebih dari $60.000 pada tahun 2021, menunjukkan kemampuannya mengimbangi inflasi sekaligus memberikan keuntungan signifikan bagi investor yang siap menghadapi volatilitas.
Wan Iqbal menekankan, “Investasi adalah langkah strategis dalam menghadapi gejolak ekonomi. Yang paling penting adalah memilih instrumen yang aman, legal di Indonesia, dan sesuai dengan profil risiko masing-masing.” Ia juga mengingatkan agar sebagian dari Tunjangan Hari Raya (THR) dialokasikan untuk investasi, sehingga bukan hanya digunakan untuk belanja, melainkan sebagai persiapan keuangan untuk masa depan.
Dengan kondisi saat ini, meskipun nilai tukar Rupiah tertekan, momentum ini dianggap sebagai momen yang tepat bagi investor untuk memanfaatkan peluang di pasar kripto dan instrumen lainnya, asalkan dilakukan dengan strategi yang matang dan selektif. (EHS-01)




