Jakarta, Makronesia.id – Kampanye Inklusi keuangan pada sektor Industri Keuangan Non Bank (IKNB), yang dilakukan AAJI, menyasar generasi millenial.
Menurut ketua Umum AAJI, Budi Tampubolon, cara ini adalah salah satu ikhtiar penting pemulihan ekonomi.
“Mereka adalah generasi emas yang berperan penting membangun perekonomian Indonesia di masa depan” ucapnya, dalam acara itu, Kamis, (21/10).
Dalam kegiatan webinar pamungkas yang menyasar ratusan peserta, AAJI menggelar bahasan soal strategi pengaturan keuangan di masa pandemi bagi kalangan millenial. Narasumber dua jam mulai pukul 15.00 WIB tersebut dibuka oleh Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu dan diisi pembicara kenamaan, Perencana Keuangan Rista Zwestika Reni dan Mindfulness Practicioner Raden Prisya.
“Lewat pertemuan online di berbagai program pelatihan, lomba penulisan dan webinar millenial ini, AAJI akan berfokus meningkatkan akses publik terhadap perlindungan asuransi jiwa. Selain penguatan akses, ketersediaan produk layanan jasa keuangan, penggunaan, serta kualitas asuransi jiwa yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat adalah fokus AAJI bersama perusahaan anggota,” kata Budi.
Ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan AAJI untuk melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat Indonesia selama bulan Oktober akan pentingnya berasuransi demi masa depan yang lebih baik. Dengan tajuk “Inklusi Keuangan Untuk Semua, Bangkitkan Ekonomi Bangsa”, AAJI telah memulai kampanyenya di awal bulan ini dengan pelatihan menulis karyawan dan tenaga pemasar perusahaan anggota serta masyarakat umum. Selain itu, AAJI juga menyelenggarakan lomba penulisan bagi dua segmen peserta yang berlangsung hingga akhir bulan ini. Bulan Oktober menjadi momentum penting bagi industri asuransi seiring dengan momentum peringatan Hari Asuransi yang ke-16 pada tanggal 18 Oktober lalu.
“Tema Hari Asuransi kali ini adalah “Literasi Asuransi Untuk Negeri, Kenali – Pahami – Miliki”. Pesan saya kepada semua teman-teman, produk asuransi jiwa memberikan perlindungan atas kerugian finansial yang timbul akibat ketidakpastian. Sehingga kekuatan asuransi justru bukanlah untuk semata-mata mencari keuntungan di masa kini saja, tapi justru untuk memastikan masa depan yang lebih baik,” tutup Budi.(BA/AM)