Makronesia.id, Jakarta – Tidak semua bisnis dan usaha terdampak negatif pandemi Covid-19. Pelaku budidaya ikan hias menjadi salah satu jenis usaha yang tak terpengaruh oleh pandemi. Justru menjadi bisnis yang menggiurkan lantaran penjualannya bisa naik beberapa kali lipat.
Di antara ikan hias air tawar, ada salah satu jenis ikan hias air tawar asli Indonesia yang banyak diminati masyarakat lokal dan luar negeri, yaitu ikan arwana. Karena faktanya, sejak tahun 1970-an, ikan arwana sudah banyak dibudidayakan.
Salah satu pelaku usaha yang telah sukses berkecimpung di bidang budidaya ikan arwana tersebut adalah Vonseka. Ia adalah pemilik dari PT Gudang Arowana Indonesia, sebuah usaha yang bergerak dalam bidang penjualan ikan hias.
“Awal saya terjun ke bisnis usaha arwana ini sekitar 1 tahun yang lalu. Berawal dari sekadar hobi aja dan akhirnya menjadi hobi yang menghasilkan,” ungkap Vonseka, saat ditemui awak Makronesia.id beberapa waktu lalu.
Vonseka menyebut, bahwa ikan arwana bukan hanya sekadar ikan hias biasa. Banyak kalangan yang menyebut jenis ikan ini adalah ikan naga, dan banyak sekali para penghobby berlomba-lomba untuk mempercantik ikan arwana dengan cara membuat ikan ini menjadi berwarna merah.
“Visi saya juga ingin mengenalkan ke seluruh dunia bahwa Indonesia mempunyai ikan yang sangat cantik yang menjadi primadona di indonesia,” ujar Vonseka.
Arwana sendiri terbagi dalam beberapa jenis:
1. Super red, 2. Brasil silver, 3. Banjar red, 4. , Golden based black, 5. Red tail golden, 6. Cross back golden, 7. Jardini, dan 8. Pino. Sebenarnya masih ada beberapa jenis lagi yang lainnya. Akan tetapi, satu-satunya jenis arwana yang terdapat di Gudang Arowana yakni hanya arwana super red. Karena menurut Vonseka, bisa dikatakan jika arwana super red ini menjadi salah satu tingkat yang paling tinggi di antara jenis arwana yang lain. Untuk produk arwana super red yang dijual oleh Gudang Arowana Indonesia sendiri merupakan ikan asli dari indonesia, lebih tepatnya berasal dari habitat aslinya di Kapuas Hulu, Kalimantan.
Vonseka lalu memberikan tips cara pemilihan ikan yang baik. Menurutnya, kita harus terlebih dahulu melihat anatomi ikan tersebut. Anatomi yang dimaksud adalah meliputi kepala sendok, mata yang tidak mutiara, mulut yang tidak cakil, sunggut yang rapi, body yang proporsional, dayung yang panjang, serta ekor yang close.
“Untuk keseluruhan anatomi yang dilihat, saat ini sudah banyak pemula yang mengerti, dikarenakan sudah banyak sekali edukasi saat ini yang diberikan oleh para Youtuber,” tambahnya.
Tak lama lagi, Vonseka ternyata akan melakukan grand opening untuk cabang ke-2 dari Gudang Arowana Indonesia. Lokasi tepatnya adalah di Grand Galaxy Bekasi. Grand opening tersebut rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 9 April 2021.
“Untuk grand opening Gudang Arowana Bekasi, kami mengajak atau menggundang semua penghobby ikan untuk hadir ke lokasi kami. Acara yang akan diadakan seperti makan bersama dan sekaligus syukuran pembukaan Gudang Arowana Bekasi,” ujarnya.
Untuk konsep secara keseluruhan, Vonseka mengungkapkan jika Gudang Arowana Bekasi hampir sama seperti Gudang Arowana pusat yang saat ini berada di Cengkareng. “Kami memberikan banyak variasi size dari ukuran terkecil di 13cm sampai dengan 50cm. Dan untuk gudang arowana Grand Galaxy Bekasi, saya lebih fokus untuk memerahkan ikan dengan size besar dari ukuran 30-70cm dan ada juga di size 13cm-28cm yang saya sediakan di showroom Gudang Arowana Bekasi nantinya,” terang Vonseka.
Jika membicarakan range harga, Vonseka menyebut bahwa hal tersebut bergantung dari ukuran ikan. Dimulai dari ukuran terkecil di 13cm di range harga Rp2.400.000 hingga Rp2.500.000 dan untuk di size besar range harga dilihat kembali dari spek ikan tersebut.
“Yang jelas, yang membedakan toko kami dengan toko lain adalah Gudang Arowana menawarkan harga yang sangat terjangkau dengan ikan yang sangat berkualitas,” jamin Vonseka.
Ke depan, Vonseka berharap bisa membuka cabang Gudang Arowana di kota-kota lain di Indonesia. “Saya membutuhkan doa dari teman-teman agar kami juga bisa hadir di kota-kota yang ada di indonesia,” pungkasnya.