Makronesia.id, London – Dalam upaya bersama untuk meningkatkan elemen religius dan spiritual dalam masyarakat, British Council Indonesia, organisasi internasional Inggris untuk hubungan budaya dan peluang pendidikan, telah bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Kedutaan Besar Inggris di Indonesia untuk meluncurkan program “English for Ulama”. Inisiatif ini bertujuan membekali para ulama dengan keterampilan berbahasa Inggris, memungkinkan mereka berinteraksi secara efektif dengan komunitas global untuk mempromosikan pemahaman dan toleransi.
Dalam siaran pers yang diterima Makronesia.id, Kamis (23/11), bahwa saat ini memasuki tahun keduanya, program English for Ulama telah memilih empat ulama terkemuka untuk mewakili Indonesia dan Jawa Barat. Muhammad Luthfi, Muhammad Fachrurrazi, Neneng Yanti Khozanatu Lahpan, dan Oki Setiana Dewi akan terlibat dalam dialog lintas budaya, bertemu dengan tokoh-tokoh berpengaruh, dan berbagi pengalaman mempromosikan pesan perdamaian. Perjalanan mereka akan membawa mereka ke berbagai kota seperti London, Birmingham, Manchester, dan Nottingham dari 16 hingga 22 November 2023, didukung oleh Minhaj Welfare Foundation sebagai mitra di Inggris. Kunjungan ini bertujuan memfasilitasi pembelajaran timbal balik antara ulama dan masyarakat setempat di Inggris mengenai keragaman budaya dan interaksi antaragama.
Summer Xia, Direktur Negara British Council di Indonesia dan Asia Tenggara, menyatakan antusiasmenya untuk memperluas pengembangan bahasa Inggris di Indonesia melalui metode yang unik dan inovatif. Dia menyoroti komitmen program ini dalam mendorong kesetaraan, keberagaman, dan inklusi. Indonesia, sebagai salah satu negara terdiversifikasi secara kultural dan populasi keempat terbesar di dunia, dengan populasi Muslim terbesar, berada pada posisi yang tepat untuk aktif terlibat dalam membentuk wacana global mengenai isu-isu multikultural dan internasional.
“Kemahiran berbahasa Inggris adalah kunci untuk meningkatkan jangkauan global, dan melalui program English for Ulama, kami dengan senang hati mendukung ulama di Jawa Barat sebagai agen perubahan yang memperjuangkan Indonesia melalui keberagaman, inklusivitas, pluralisme, dan pemahaman internasional,” ujar Summer Xia.
English for Ulama merupakan bagian dari program lebih luas, yaitu English for West Java, yang diinisiasi oleh British Council dan Kedutaan Besar Inggris dalam kampanye English for Indonesia. Kampanye ini bertujuan mempromosikan sumber daya pembelajaran dan pengajaran bahasa Inggris berkualitas tinggi bagi seluruh masyarakat Indonesia melalui platform seperti learnenglish.britishcouncil.org dan teachingenglish.org.uk. Program ini juga sejalan dengan komitmen British Council dalam mendukung agenda pemerintah untuk mengembangkan sumber daya manusia Indonesia agar memiliki daya saing internasional.
Sebagai pemimpin yang berpengaruh dalam komunitas Muslim Indonesia, ulama di Jawa Barat memiliki pengaruh besar dalam menginspirasi dan memotivasi masyarakat lokal untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris. Hal ini, pada gilirannya, berkontribusi pada daya saing global Indonesia, meningkatkan standar hidup, dan membentuk masyarakat sejahtera.
Rina Mulyana, Kepala Bidang Tata Usaha Biro Kesejahteraan Rakyat Provinsi Jawa Barat, menyatakan keyakinan besar terhadap potensi positif program English for Ulama bagi kehidupan ulama dan masyarakat secara luas. Dia menekankan pentingnya keterlibatan terus-menerus dengan komunitas global untuk membangun dan menjaga harmoni keagamaan, menjadi perwakilan Indonesia yang efektif di dunia internasional.
Salah satu kegiatan menonjol dalam program ini adalah diskusi panel bertajuk “Interfaith Works: Living Examples” yang diselenggarakan di Parlemen Inggris pada 16 November, dipandu oleh Sir Stephen Timms, MP. Acara ini, yang diselenggarakan oleh Minhaj Welfare Foundation dan All Faiths Network, memberikan platform bagi organisasi dan komunitas antaragama untuk berbagi praktik terbaik dalam mengatasi tantangan global dan meningkatkan ketangguhan dan persatuan dalam masyarakat. Neneng Yanti Khozanatu Lahpan, perwakilan English for Ulama, berpartisipasi dalam panel bersama pembicara terkemuka lainnya.
Neneng Yanti Khozanatu Lahpan, perwakilan ulama dari Jawa Barat, menyatakan rasa syukurnya atas kesempatan untuk meningkatkan keterampilan berbahasa Inggris dan memperluas pandangannya melalui program ini. “Karena umat Islam merupakan mayoritas di Indonesia, dialog antaragama memiliki karakteristik yang sangat berbeda. Kami telah lama hidup berdampingan secara harmonis, bersatu sebagai satu masyarakat di tengah kelompok agama yang berbeda. Namun, dialog antaragama sangat penting untuk membantu menjaga keharmonisan tersebut, dan kami telah belajar bagaimana dialog antaragama di Inggris bisa menjadi model untuk diterapkan di Jawa Barat,” ujar Neneng Yanti.
Adnan Sohail, Direktur Operasional Minhaj Welfare Foundation, menyoroti peran penting kegiatan keagamaan dan antaragama dalam memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat dan memberikan dukungan secara sukarela. “Organisasi berbasis agama memainkan peran penting dalam masyarakat kita, terutama dalam pelayanan mereka terhadap kemanusiaan karena mereka melampaui agama, warna kulit, atau kepercayaan, membantu memberikan kehidupan yang lebih baik bagi mereka yang hidup dalam kemiskinan,” ujar Adnan Sohail.
Program English for Ulama mendapatkan sambutan positif dari ulama di seluruh Jawa Barat, menunjukkan komitmen bersama antara British Council dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mempromosikan pemahaman, toleransi, dan kerukunan antaragama. Dengan menjembatani bahasa, English for Ulama membentuk dunia yang lebih inklusif dan terhubung, memungkinkan kekayaan pemikiran Islam dibagikan dan diapresiasi oleh semua orang.
“Melalui English for Ulama, British Council berusaha mendorong dunia yang lebih beragam dan inklusif. Kami berharap dapat terus membuka pintu untuk peluang-peluang baru dalam berdialog, memahami, dan saling menghormati di dunia yang sedang dilanda perpecahan dan ketidakpastian. Selain itu, kami juga berharap visi dan misi British Council dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang sejalan dapat terus memberikan kontribusi yang berarti menuju masyarakat global yang lebih harmonis dan terhubung,” tutup Summer Xia. (EHS-01)