Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf amin menyoroti pentingnya transformasi digital dalam Society 5.0, Sebagai langkah penting untuk meningkatkan kualitas hidup bangsa. Menurutnya, Perguruan tinggi sebagai pusat riset dan inovasi harus dapat menghasilkan SDM yang andal di bidang digital sehingga mampu menyelesaikan tantangan dunia modern.
“Perguruan tinggi, juga perlu berkolaborasi dengan pemerintah dan swasta dalam penyusunan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan industri, sehingga melahirkan generasi berdaya saing,” ujar Wapres saat meresmikan pembukaan The 3rd International Conference on Applied Sciences, Education, and Technology (iConASET) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA), di Kampus B UNUSA, Jl. Raya Jemursari, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (11/9/2024).
Wapres memaparkan, berdasarkan data Global Innovation Index tahun 2023, Indonesia berada di peringkat ke-61 dari 132 negara, naik secara signifikan sebanyak 14 peringkat dari tahun sebelumnya. Oleh karena itu, kampus diharapkan mampu membaca tren perkembangan teknologi jauh ke depan.
“Hal ini menunjukkan potensi besar bangsa kita untuk melahirkan karya-karya berinovasi tinggi. Untuk itu, kampus juga harus mampu memproyeksikan ilmu pengetahuan dan kebutuhan pendidikan yang tepat untuk lima, sepuluh, bahkan dua puluh tahun mendatang,” ungkapnya.
Pada acara yang mengangkat tema “Entering Society 5.0: Application and Development” ini, Wapres memberikan arahannya kepada civitas akademika untuk terus mengoptimalkan ilmu pengetahuan agar bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat.
“Pertama, kembangkan riset dan penelitian yang relevan dengan kebutuhan zaman dengan tetap menjadikan ajaran agama sebagai fondasi utama,” tegas Wapres.
Selanjutnya, Wapres meminta perguruan tinggi untuk terus membangun sinergi dengan pihak swasta dalam menyiapkan SDM siap kerja melalui kurikulum yang tepat.
“Kedua, bangun peluang kerja sama dengan dunia usaha dalam mengaplikasikan hasil riset sekaligus menyiapkan lulusan dalam memasuki lapangan kerja,” tambahnya.
Wapres pun berharap kampus dapat memanfaatkan keunggulan Society 5.0 untuk meningkatkan daya saing dan kualitas riset yang dihasilkan sehingga pengembangan riset dapat terus berjalan.
“Ketiga, temukan sumber pendanaan dan pengembangan riset secara kreatif, sehingga penelitian, publikasi, dan inovasi semakin terjaga kontinuitasnya,” tuturnya.
Sebelumnya, Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (YARSIS) Mohammad Nuh menyampaikan bahwa selama sepuluh tahun pertama berdirinya, UNUSA memperkuat tradisi budaya akademik dan tata kelola. Saat ini, ketika memasuki era sepuluh tahun ke-dua, UNUSA berfokus pada penyiapan lulusan yang andal di bidang digital.
“Di 10 tahun ke-dua, kami ingin memperkuat lagi Culture, talenta, dan leadership berbasis digital. Digitaliasasi yang ditandai dengan kuatnya networking, sehingga acara ini pun merupakan bagian dari membangun networking di area akademik.
Sebagai informasi, acara ini mempertemukan para akademisi, praktisi, dan peneliti untuk berdiskusi tentang peran ilmu pengetahuan, pendidikan, dan teknologi dalam menghadapi era Masyarakat 5.0. Era ini adalah ketika masyarakat menggabungkan teknologi tinggi seperti kecerdasan buatan (AI), internet of things (IoT), dan big data untuk menciptakan kehidupan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Selain Wapres, hadir juga Pembicara Kunci di antaranya Prof. Dr Nordin Bin Mamat dari Universiti Pendidikan Sultan Idrus, Malaysia, Prof.Mu. Naushad Shamim Ahnad, dari King Saud University, Saudi Arabia , Prof. Dr. Erol Kam, asal Istanbul Technical University, Turki. Adapun pejabat lain yang hadir adalah Pj. Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono, jajaran Forkopimda Provinsi Jawa Timur, Rektor UNUSA Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie M.Eng beserta civitas akademika UNUSA Surabaya.
Ayur