JAKARTA, MAKRONESIA.ID – Salah satu platform perencanaan keuangan yag berpusat di Singapura, GoBear resmi meluncurkan hasil survei indeks kesehatan keuangan atau Financial Health Index (FHI) masyarakat Indonesia. Survei itu dilakukan untuk membantu masyarakat Indonesia dalam menibgkatkan kesehatan finansial mereka.
“Financial Health Index ini kami keluarkan untuk membantu masyarakat Indonesia dalam meningkatkan kesehatan keuangan mereka,” kata Country Director GoBear Indonesia, Tris Rasika saat ditemui di kawasan Satrio Tower lantai 16, Kuningan Jakarta Selatan, Rabu (30/10).
Hasilnya, dari sekitar 1.000 responden online yang mengikuti survei, tiga perempat diantaranya merasa bahwa kondisi keuangan mereka aman. Namun, dari jumlah itu, hanya 37 persen diantaranya yang memiliki tabungan darurat, yang mana cukup untuk memenuhi kebutuhannya selama enam bulan, jika dia tidak bekerja.
Sementara lainnya, hanya memiliki tabungan yang cukup untuk 1-3 bulan saja. Ada pula yang bahkan tidak punya tabungan darurat sama sekali.
“Jadi, mereka yang tidak punya tabungan sama sekali ini, mereka akan mengandalkan ATM ‘colek’. Yaitu orang tuanya, kakaknya, atau saudaranya yang lain,” ujar Tris.
Padahal, menurut dia, seseorang harus memiliki perencanaan keuangan yang kuat, untuk menjamin kehidupannya. Sehingga, saat dia dalam keadaan darurat nanti, seperti misalnya saat ia terkena PHK, orang itu dapat mandiri, tanpa harus bergantung pada orang di sekitarnya.
Karenanya, Tris menyarankan kepada masyarakat Indonesia untuk setidaknya memiliki tabungan darurat. Pun dengan investasi, yang nantinya dapat digunakan sebagai jaminan hidup masa depan.
“Paling enggak ada tabungan daruratlah. Karena tabungan darurat dan investasi itu sangat penting,” pungkasnya (FRT)