Makronesia.id, Jakarta – Koalisi Bersama (KOBAR) Lawan Dengue, sebuah inisiatif yang didukung oleh Kaukus Kesehatan DPR RI, Kementerian Kesehatan RI, serta mitra strategis seperti Bio Farma, PT Takeda Innovative Medicines, dan World Mosquito Program, telah menggelar sebuah Rapat Kerja dan Focus Group Discussion (FGD) yang bertujuan merumuskan program kerja setahun dalam upaya menanggulangi wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia.
Ancaman yang dihadapi Indonesia terhadap DBD semakin mendesak. Dampak dari perubahan iklim, seperti fenomena El Nino yang menyebabkan suhu panas dan kekeringan, diikuti oleh La Nina yang memicu curah hujan tinggi, telah menjadi penyebab meningkatnya kasus DBD pada kuartal pertama tahun 2024. Data resmi dari Kementerian Kesehatan RI mencatat lonjakan signifikan kasus DBD, dengan total 35.556 kasus dan 290 kematian hingga minggu ke-11 tahun 2024, dibandingkan dengan 15.886 kasus dan 118 kematian pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Emanuel Melkiades Laka Lena, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, menekankan pentingnya langkah strategis dalam mengendalikan DBD. “Komisi IX DPR RI terus mendorong pemerintah untuk mengambil langkah strategis dalam pengendalian dengue dengan penguatan kebijakan dan pemberdayaan masyarakat,” katanya.
Perjalanan menuju ‘nol kematian akibat dengue pada tahun 2030’ membutuhkan komitmen bersama dari semua pihak terkait. Dr. H. Suir Syam, M.Kes, MMR, Ketua Kaukus Kesehatan DPR RI, menjelaskan bahwa melalui KOBAR Lawan Dengue, mereka telah membagi tim ke dalam 6 kelompok kerja (pokja/task force) untuk memastikan setiap aspek tercakup dengan baik, dari pengendalian vektor hingga inovasi riset.
Ir. Budi Gunadi Sadikin, S.Si., CHFC, CLU., Menteri Kesehatan Republik Indonesia, menyoroti pentingnya inovasi dalam penanggulangan DBD. “Di era yang serba maju seperti sekarang ini, inovasi memegang peran yang sangat krusial dalam pengendalian serta pencegahan penyakit, termasuk DBD,” ujarnya.
KOBAR Lawan Dengue telah memperkuat komitmennya dalam gerakan Dengue Zero Coalition, dengan tujuan bersama-sama menanggulangi DBD demi mencapai nol kematian akibat dengue pada tahun 2030. Dalam Rapat Kerja dan FGD hari ini, turut hadir perwakilan dari berbagai instansi dan organisasi, menunjukkan keseriusan lintas-sektor dalam menghadapi tantangan DBD di Indonesia. (EHS-01)