Mengatasi Mental Block dan Menumbuhkan Keberanian: Kunci Sukses Berwirausaha Sejak SMK

0
70

Makronesia.id, Jakarta – Keberanian menjadi modal utama bagi para siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk mengatasi mental block dalam memulai usaha. Dengan dukungan program kewirausahaan dari sekolah, potensi para siswa diharapkan dapat berkembang pesat, bahkan sejak mereka masih di bangku SMK.

Tidak hanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di industri, lulusan SMK kini didorong untuk menjadi wirausaha mandiri. Langkah ini diharapkan dapat mengatasi keterbatasan lapangan pekerjaan dan menciptakan peluang baru bagi masyarakat.

Dalam talkshow bertajuk “Buka Usaha Tak Perlu Tunggu Tua” yang merupakan bagian dari Acara Harvesting Gernas BBI/BBWI X Vokasifest 2024, Dea Goesti Rizkita, Puteri Indonesia Perdamaian 2017, menggarisbawahi pentingnya keberanian dalam memulai bisnis. “Mental block sering kali muncul dalam bentuk pertanyaan pesimis seperti tidak punya modal atau merasa tidak berbakat. Ini harus diatasi. Sekolah harus mengajarkan keberanian kepada siswa untuk memulai usaha dan mengatasi mental block ini,” ujar Dea.

Menurut Dea, keberanian untuk memulai bisnis adalah keterampilan krusial. Dengan keberanian, pemikiran seseorang akan terus berkembang dan tidak terhenti pada ide-ide yang tidak pernah diwujudkan. “Jika terlalu banyak berpikir negatif dan menunda-nunda, maka ide-ide hanya akan menjadi block dan tidak akan berkembang,” tambahnya.

Dea juga menekankan pentingnya menemukan alasan yang kuat untuk memulai bisnis. Alasan ini akan memotivasi dan membantu siswa mengatasi hambatan yang mungkin muncul di sepanjang perjalanan kewirausahaan.

Ani Syafa’atun, Instruktur Produk dan Manajer Operasional di Budi Mulia Dua Culinary School Yogyakarta, menambahkan bahwa lembaganya selalu berusaha menggali dan mengingatkan motivasi peserta pelatihan dalam memulai bisnis. “Kami berfokus pada mengingatkan tanggung jawab mereka agar tetap fokus dan melanjutkan bisnis yang telah dijalankan,” jelas Ani.

Mulia Mudifia Dinata, pemilik Daisydifs dan lulusan SMKN 1 Cikalongkulon, Cianjur, berbagi pengalaman tentang bimbingan yang diterimanya dari sekolahnya. Fia, sapaan akrabnya, mengaku awalnya tidak percaya diri dalam menjalankan bisnis thrift shop. Namun, dukungan penuh dari sekolah membantunya untuk percaya diri dan mengembangkan bisnisnya. “Program Sekolah Pencetak Wirausaha (SPW) yang saya ikuti memberikan bimbingan dari ide bisnis hingga pemasaran produk, yang sangat membantu saya,” kata Fia.

Fia juga memberikan pesan motivasi kepada teman-teman di dunia pendidikan vokasi untuk terus berlatih dan menggali potensi diri. “Jangan takut gagal dan terus tekun. Proses yang konsisten akan membuahkan hasil yang baik,” ujarnya.

Kiki Yuliati, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, mengungkapkan dukungannya terhadap peningkatan jumlah wirausaha di Indonesia. “Kami terus mendorong siswa SMK untuk berwirausaha melalui kurikulum yang dirancang bersama industri, teaching factory, dan pembelajaran berbasis proyek (PBL). Semua ini dikembangkan untuk menciptakan ekosistem pendidikan vokasi yang relevan dengan kebutuhan dunia usaha dan industri,” jelas Kiki.

Acara Gernas BBI/BBWI X VokasiFest 2024, yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Kantor Bank Indonesia Perwakilan Provinsi DKI Jakarta, bertujuan mendukung pengembangan UMKM dan memperkenalkan pendidikan vokasi kepada masyarakat. Sesi talkshow kewirausahaan menjadi salah satu rangkaian acara untuk mendorong siswa dalam mengembangkan keterampilan kewirausahaan mereka. (EHS-01)

Artikulli paraprakPertumbuhan Pesat MPXL: Laporan Keuangan Semester 1 2024 Menunjukkan Peningkatan Signifikan
Artikulli tjetërNikmati Belanja Hemat dan Aman dengan Promo Akulaku Paylater di Toko Ritel Favorit Anda

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini