Pegiat Komunitas Ajak Masyarakat Ambil Bagian Untuk Hadapi Corona melalui CENTANG

0
596

Jakarta, Makronesia.id — Ratusan komunitas dari berbagai lapisan di Indonesia berkolaborasi mengajak masyarakat Indonesia melakukan gerakan Centang, yaitu Cegah dan Tanggungjawab dengan 3M+3T, sebagai upaya bersatu dan bahu membahu melindungi orang-orang yang disayang dari ancaman virus corona.

Sejak laporan kasus pertama pada awal Maret 2020 hingga 22 Oktober, tercatat sudah lebih dari 396.000 kasus positif Covid-19 di Indonesia. Berbagai upaya telah dikerahkan untuk memutus rantai penyebaran virus oleh pemerintah, namun pemerintah tidak dapat bergerak sendiri, perlu dukungan dan kolaborasi yang nyata dan masif.  

Berawal dari diskusi akan keresahan kondisi tersebut, beberapa penggerak komunitas, seperti, Eugene Panji, Dharmaji Suradika, Salman Subakat dan Sasa Ratna Puspita berupaya memberikan solusi akhiri corona melalui upaya persatuan.

“Selama delapan bulan berlangsung, pandemi ini telah mengubah cara hidup kita berperilaku. Namun, ancaman virus ini masih tetap ada. Oleh karena itu, perlu adanya gerakan bersatu yang dilakukan secara serentak dan inklusif, agar upaya ini bisa memberikan dampak yang signifikan terhadap pemutusan rantai penyebaran corona,” ujar Dharjami Suradika.

Eugene Panji mengatakan, program yang diluncurkan pada momen Sumpah Pemuda ini, diharapkan meningkatkan perilaku penerapan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari secara masif dan terus menerus. 

“ Ini upaya kita semua, untuk mengakhiri Pendemi,”ucapnya.

Menurutnya, jika dulu Pemuda Indonesia bersatu lawan penjajahan dengan perang, kini lawan Corona, dengan persatuan dan gerakan bersama, lanjut Eugene lagi.

Sebagai Informasi, Centang merupakan pencegahan dan perilaku bertanggung jawab melalui Cegah dengan 3M yang meliputi : menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan ber Tanggung Jawab dengan 3T yakni testing, telusuri dan terapkan isolasi mandiri. Diharapkan melalui gerakan ini, kita semua juga dapat bersatu dan sama-sama mengambil bagian nyata, mulai dengan turun ke lapangan menjadi relawan, mendonasikan dana untuk menyebarluaskan gerakan secara masif, serta menyediakan materi kreatif sehingga masyarakat mau melakukan Centang dengan cara menyenangkan. Selain itu, masyarakat juga dapat mengikuti berbagai perkembangan informasi seputar Covid-19 di Centang.id maupun mengikuti sosial media resmi Centang_id.

Pada momen Sumpah Pemuda, pemuda pemudi yang tergabung dalam berbagai komunitas di seluruh Indonesia juga diajak akhiri rantai penyebaran corona melalui gerakan_centang melalui virtual conference yang dilaksanakan pada 28 Oktober 2020, pukul 10.00 WIB. Dalam temu virtual ini, peserta akan diberikan sosialisasi mengenai gerakan CENTANG serta menggalang komitmen untuk sama-sama mengambil sikap untuk akhiri corona.

“Kami sangat bersemangat dan mendukung gerakan komunitas anak muda yang menjadi bagian dari penggerak masyarakat. Dengan berpartisipasi, kita semua berarti menyayangi diri kita sendiri serta orang-orang yang ada di sekitar kita,” ujar Salman Subakat.

CENTANG merupakan gerakan pencegahan melalui 3M, CEGAH yakni:

  • Menggunakan masker

Ini merupakan cara paling efektif untuk mencegah infeksi virus corona. Saat semua orang menggunakan masker, peluang transmisi virus corona antarmanusia dapat menurun sebesar 3,1%.

  • Menjaga jarak

Dua meter adalah jarak aman cara untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 dengan menurunkan transmisi virus sampai 2,6%. Untuk itu, kita disarankan untuk tetap di rumah serta menghindari kerumunan.

  • Mencuci tangan

Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama minimal 20 detik untuk membersihkan kotoran dan kuman, serta membunuh patogen. Hal ini harus dilakukan sesering mungkin, khususnya ketika menyiapkan makanan, merawat orang sakit, menggunakan kamar mandi atau toilet, memegang hewan, bersin, membuang sampah, dsb.

serta TANGGUNG JAWAB dengan 3T, meliputi:

  • Testing

Sampai saat ini, tes PCR dengan teknik swab merupakan satu-satunya cara untuk mendeteksi COVID-19. Tenaga kesehatan, orang yang bepergian ke luar kota atau negeri, dan mereka yang berinteraksi dengan pasien COVID-19 wajib melakukan tes sebagai upaya bertanggung jawab untuk diri sendiri dan orang lain.

  • Telusuri

Menelusuri dengan melakukan tracing dan tracking wajib dilakukan untuk mengetahui riwayat pergerakan dan perjalanan pasien selama 14 hari ke belakang. Upaya ini dapat memberikan peringatan atau warning pada masyarakat agar tetap aware dan waspada saat melewati lokasi isolasi dan membatasi ruang gerak.

  • Terapkan isolasi mandiri

Setelah dinyatakan sembuh, kita harus melakukan isolasi mandiri setiba di rumah, menjaga kondisi kesehatan, serta tidak menggunakan alat makan dan minum bersama anggota keluarga lainnya.

“Program ini bukan milik sebagian orang, namun seluruh pemuda dan masyarakat Indonesia. Karena hanya dengan bersama dan bersatu program ini bisa terlihat dampaknya. Siapapun bisa partisipasi dan berkontribusi. Ada materi-materi yang bisa didownload dan juga bisa dilakukan untuk meneruskan tujuannya lebih kuat lagi. Ayo kita bersatu akhiri Corona!” tutup Sasa Ratna Puspita. (BA/AM)

Artikulli paraprakOmnibus Law : Nasib Buruh di Ujung Tanduk
Artikulli tjetërPersatuan Kunci Umat Hadapi Islamophobia di Prancis

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini