PNP Komitmen Inovasi dan Kolaborasi untuk Kesejahteraan Anggota KPRI

Makronesia.id, Padang – Politeknik Negeri Padang menegaskan komitmennya dalam mewujudkan kebutuhan ekonomi masyarakat melalui sistem kekeluargaan, sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar 1945. Pada Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI), Politeknik Negeri Padang secara aktif melibatkan dosen, pegawai, dan bahkan pegawai honorer yang telah bergabung dalam koperasi.

Koperasi Politeknik Negeri Padang, yang didirikan pada 20 Mei 1989, terus melakukan inovasi untuk memenuhi kebutuhan anggotanya. Dalam ruang lingkup keuangan, koperasi ini menyediakan kegiatan simpan pinjam yang dimanfaatkan oleh seluruh anggota untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.

Ketua KPRI terpilih, Bapak Rinaldi, Ph.D, menyampaikan laporan tahunan pada RAT ini, menekankan upaya berkelanjutan untuk mengembangkan koperasi dengan berbagai inovasi dan usaha. Ia juga menggarisbawahi bahwa terobosan terbaru tidak terlepas dari peran aktif dan kesepakatan anggota, karena koperasi ini adalah milik bersama untuk kemajuan bersama.

Dewan Pengawas, yang diwakili oleh Ir. Herisajani, S.T., M.Kom, memberikan apresiasi terhadap kegiatan RAT yang diselenggarakan tepat waktu setelah terbentuknya pengurus baru di bawah kepemimpinan Bapak Rinaldi, Ph.D. Dalam sambutannya, Herisajani menekankan pentingnya kerja sama dalam meningkatkan kesejahteraan anggota.

Pembina Koperasi PNP, Dr. Surfa Yondri, S.T., S.ST., M.Kom, menyatakan komitmennya untuk terus melakukan inovasi dalam berbagai kegiatan demi kesejahteraan anggota. Ia memotivasi seluruh anggota untuk bersama-sama mengelola dan memajukan koperasi, menyebutnya sebagai “koperasi kita, kita yang mengelola, kita yang membesarkan, dan semuanya untuk anggota.”

Dalam rencana ke depan, Rapat Anggota Tahunan KPRI PNP merancang kegiatan di bidang organisasi dan manajemen, usaha, pendidikan, pelatihan, dan sosial. Ini mencerminkan komitmen mereka untuk terus berkembang dan memberikan manfaat maksimal bagi anggota.

Asmen, sebagai sekretaris pusat Koperasi Sumatera Barat, menyoroti kekuatan organisasi yang bersumber dari anggota. Dia mengusulkan agar pelatihan diberikan kepada anggota untuk memotivasi mereka dalam kegiatan selanjutnya. Asmen juga mencatat bahwa di Sumatera Barat terdapat 527 koperasi, menunjukkan potensi besar bagi pertumbuhan ekonomi berbasis koperasi.

Dalam kendali roda koperasi di Kota Padang, Jamilus sebagai pengawas koperasi menyebutkan bahwa pelatihan koperasi meningkatkan kompetensi dalam pengelolaan koperasi. Ia menyoroti pentingnya regulasi yang jelas dalam anggaran dasar, anggaran rumah tangga, dan peraturan khusus. Jamilus menekankan bahwa pelayanan yang memuaskan kepada anggota akan membawa keuntungan besar bagi koperasi, dan ia menyambut positif digitalisasi koperasi melalui aplikasi yang kini diadopsi oleh Kementerian Koperasi. (SAB-02)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *