YOGYAKARTA, MAKRONESIA.id— Stasiun Klimatologi Mlati BMKG Yogyakarta mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di perairan sebelah selatan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kepala Stasiun Klimatologi Mlati, Reni Kraningtyas, Kamis (22/8/2019) mengatakan gelombang tinggi yang dimungkinkan terjadi hingga 25 Agustus mendatang itu disebabkan adanya perbedaan tekanan udara yang signifikan antara Australia (pusat tekanan udara tinggi mencapai 1.039 mb) dengan Laut China Selatan (pusat tekanan udara rendah yang mencapai 1.004 mb).
“Akan terjadi peningkatan kecepatan angin di Samudera Hindia di sebelah selatan Yogyakarta,” jelasnya.
Dikatakan lagi, jika pada Rabu (21/8/2019) gelombang pada kisaran 3,0 – 3,5 meter, pada Kamis (22/8/2019) meningkat pada kisaran 3,5 – 5,0 meter dan pada Jumat (23/8/2019) pada kisaran 4,0 – 5,0 meter, Sabtu (24/8/2019) pada kisaran 3,5 – 4,0 meter dan Minggu (25/8/2019) pada kisaran 3,5 – 4,0 meter.
Stasiun Klimatologi Mlati mengimbau masyarakar khususnya wisatawan yang berkunjung tidak berdekatan dengan air dan tidak mandi di laut.
“Kami juga meminta nelayan untuk sementara tidak melaut, tambatkan perahu di lokasi yang aman dan bagi pelaku usaha juga kami kinta waspadai,” katanya. (AS)