Tekan penularan Covid-19, Sejumlah Tokoh Pemuda Jawa Timur Himbau Perantau Tidak Mudik

0
602

Jakarta, Makronesia.id — Pendemi Covid-19 tak kunjung reda. Data BNPB menyebutkan, sebanyak 7,775 orang positif Covid dan dapat disembuhkan, 960 orang, namun meninggal jumlah terus meningkat mencapai 647 jiwa.

Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan pembatasan social berskala besar, bahkan per hari ini, 24 April 2020 Presiden Joko Widodo telah menetapkan peraturan pelarangan Mudik saat lebaran nanti.

Menyambut kebijakan pemerintah itu, Ketua Umum Madura Bersatu (Mabes) Wisma Ari Wibowo mengimbau kepada warga Jawa Timur khususnya masyarakat Madura untuk tidak pulang kampung lantaran adanya pandemi virus corona (Covid-19).

“Karena negara sedang mengalami pandemi corona yang sudah menjadi musuh tak terlihat dan sudah banyak korban jiwa,” kata Wisma dalam keterangannya, Kamis (23/4/2020).

Ia mengatakan, mudik bisa saja membawa virus Covid-19 tersebut ke kampung halaman. Apalagi, lanjut dia, Jakarta dan kota-kota besar lainnya sudah menjadi zona merah.

“Yang saya takutkan dalam perjalanan mudik Anda berpotensi tertular corona sehingga bisa menulari keluarga di kampung halaman.Jadi jaga keselamatan dengan tidak mudik,” ujar dia.

Dewan Pengasuh Ponpes Zaidul Ali, Fitrotuh Solihin juga mengimbau agar para simpatisan, alumni, hingga keluarga besar Ponpes Zaidul Ali untuk tidak mudik saat Lebaran 2020.

“Atau sebaliknya warga masyarakat di desa jangan pergi ke kota sekali pun Anda dalam keadaan sehat, apalagi dalam keadaan sakit guna memutus penyebaran Covid-19,” lanjutnya. (BA/AM)

Artikulli paraprakBagikan Es Krim dan APD ke Rumah Sakit , AICE Group dan GP Ansor Berniat Perkuat Aspek Humanis Kalangan Tenaga Medis Covid-19
Artikulli tjetërPaket Stimulus dan Relaksasi BPJS Ketenagakerjaan Jurus pemerintah Cegah PHK

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini