Makronesia.id, Sumatera Barat – Kehadiran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Sumatera Barat terus memukau dengan pertumbuhan yang luar biasa setiap tahunnya. Tak hanya di sektor makanan ringan, tetapi juga pada kerajinan lokal. Salah satu pelaku UMKM yang mencuri perhatian, terutama dalam industri makanan ringan, adalah Fathiya, yang berasal dari Kota Padang, Sumatera Barat.
Pada 21 Agustus 2023, penulis beruntung mendapat kesempatan untuk melakukan wawancara eksklusif dengan Bu Tuti Herlina, pendiri UMKM Fathiya. Lokasinya yang terletak di Jalan Sawahan Dalam, no. 05 C, menjadi saksi bisnis yang dibangun sejak tahun 2017 dan terus aktif memproduksi makanan ringan hingga saat ini. Fathiya juga dikenal menyediakan pilihan makanan ringan dalam bentuk beku atau siap dikonsumsi, memberikan keleluasaan bagi konsumen dalam memilih produk sesuai keinginan.
Meskipun berjalan dengan sukses, Bu Tuti Herlina menghadapi tantangan dalam hal promosi untuk menarik konsumen dari luar negeri. Ia menyadari pentingnya promosi tidak hanya untuk pasar lokal, namun juga sebagai peluang untuk menarik perhatian konsumen internasional. Oleh karena itu, media promosi dalam bahasa Inggris dan berbentuk digital menjadi kebutuhan mendesak untuk mencapai target pasar global.
Salah satu solusi yang diusulkan adalah menggunakan brosur elektronik sebagai media promosi. Brosur elektronik, sebagai versi digital dari brosur tradisional, dapat diakses melalui internet dengan mudah. Keputusan ini kemudian mendorong Asyraf, yang melakukan wawancara dengan Bu Tuti, untuk merancang brosur elektronik yang akan membantu memperkenalkan produk-produk Fathiya.
Proses pembuatan brosur elektronik ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Diperlukan perizinan dan tahapan tertentu. Dalam wawancara, Bu Tuti menekankan bahwa promosi elektronik adalah langkah penting yang bisa menjadi peluang dan kekuatan untuk meningkatkan penjualan, terutama di pasar internasional.
Setelah mengumpulkan semua data yang dibutuhkan, Asyraf mulai merancang konsep brosur elektronik, mencakup desain, warna, konten, website, dan bahkan barcode. Barcode ini akan memudahkan konsumen untuk melakukan pemesanan dengan cepat, lengkap dengan integrasi media sosial untuk meningkatkan keterlibatan.
Semua upaya ini menghasilkan brosur elektronik yang tidak hanya efektif sebagai alat promosi, tetapi juga memberikan kemudahan bagi calon konsumen. Dengan tampilan digital yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja, tanpa harus menghadapi kesulitan memperoleh brosur manual.
Fathiya bukan sekadar UMKM lokal; ia adalah kebanggaan Sumatera Barat yang berhasil menarik perhatian dunia lewat inovasi dalam promosi dan keunikan produknya. Kesuksesan Fathiya menjadi inspirasi bagi pelaku UMKM lainnya untuk terus berkembang dan bersaing di pasar global. (SAB-02)