Jakarta, Makronesia.id — Saat ini Indonesia termasuk salah satu negara berkembang di dunia. Namun, Indonesia pun terus berusaha untuk menjadi salah satu negara maju di dunia dan mengejar ketertinggalan dengan berbagai strategi untuk mencapai tujuan tersebut.
Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) Mardani H. Maming mengatakan, para mantan ketua umum (mantum) HIPMI dari masa ke masa akan diundang oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pertemuannya di Istana Kepresidenan. HIPMI ditantang Presiden Jokowi untuk membuat strategi pembangunan ekonomi nasional menuju negara maju di usianya yang ke 50 tahun pada 10 Juni 2022 mendatang.
“Kalangan dunia usaha dianggap oleh Bapak Presiden Jokowi lebih lincah dan lebih flexible dalam menyusun strategi mengingat perubahan yang sangat cepat. Tujuannya untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, supaya Indonesia bisa menjadi negara maju,” ujar Maming, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (15/3/2021).
Tantangan tersebut, Maming ingin Indonesia berpotensi keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah atau istilah lain middle income trap. Menurutnya, fenomena middle income trap sebenarnya bukan fenomena baru dalam ekonomi pembangunan, masih banyak negara-negara di dunia yang masuk kategori negara middle income trap.
“Strategi untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Indonesia harus memanfaatkan dengan meningkatkan kualitas SDM. Jika tidak, Indonesia hanya akan menjadi negara dengan banjir penduduk tapi nol kualitas,” ucapnya.
Strategi lainnya, Mantan Bupati Tanah Bumbu Kalimantan Selatan itu melanjutkan, adalah meningkatkan iklim investasi. Saat ini peranan investasi dalam perekonomian Indonesia cukup besar.
“Kemudian, strategi untuk mendorong peningkatan ilmu pengetahuan (iptek) dan inovasi untuk menciptakan produktivitas kegiatan perekonomian. Diperlukan peningkatkan investasi baik dari pemerintah maupun swasta,” ungkapnya.
Selain itu, strategi selanjutnya adalah meningkatkan pembangunan industri dimana industrialisasi ke depan harus memanfaatkan sumber daya alam (SDA) agar nilai tambahnya dapat digunakan untuk kepentingan rakyat.
“Selain itu, kemitraan strategis antara pemerintah dan masyarakat dalam pembangunan ekonomi perlu dikembangkan,” tuturnya. (BA/AM)